Ayat Bacaan : 1 Raja-Raja 13:1-34; 2 Timotius 3:2
“Tetapi abdi Allah itu berkata kepada raja: "Sekalipun setengah dari istanamu kauberikan kepadaku, aku tidak mau singgah kepadamu; juga aku tidak mau makan roti atau minum air di tempat ini”
(1 Raja-Raja 13:8).
Mencari orang yang loyalitasnya tinggi terhadap panggilannya tidaklah mudah. Dunia yang kita tempati ini semuanya diukur dengan materi. Ini seperti kita berbelanja di sebuah toko di mana di setiap barang terdapat harganya. Lalu berapa harga seorang nabi? Mungkin kita menganggap aneh pertanyaan ini, tetapi itulah yang terjadi pada masa raja Yerobeam. Raja ini mencoba menyuap nabi dari Yehuda dengan memberikan hadiah kepada nabi ini. Tetapi apa jawabannya? Nabi itu berkata, “Sekalipun setengah dari istanamu kauberikan kepadaku, aku tidak mau singgah kepadamu….” Tugasnya adalah jelas: menyampaikan peringatan kepada raja yang jahat ini. Dia tidak diperintahkan Tuhan untuk singgah ke istananya.
Kali ini harta dan uang tidak berdaya menghadapi ketegasan nabi dari Yehuda. Dan seharusnya kita menjadi seperti nabi ini. Dia tidak dapat disuap. Dia tidak mau menerima tawaran yang mencelakakan. Dia tidak gila harta dan uang. Dan yang penting, dia tidak mata duitan!
Paulus sudah memperingatkan hal ini melalui suratnya kepada Timotius, “Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama” (2 Timotius 3:2). Benar saudaraku, pada akhir zaman ini manusia lebih memilih materi daripada perkara rohani. Bahkan mereka akan mengangkat uang sebagai tuannya. Kalau kita tidak dapat melepaskan diri dari jerat uang ini, maka hidup kita akan sengsara. Kita akan merasa tidak ada habisnya memburu uang. Kita akan merasa bahwa kita tidak pernah puas. Itulah tandanya bahwa firman ini digenapi.
Dan bila kita adalah seorang pelayan Tuhan, jadilah seperti nabi dari Yehuda ini yang tidak dapat disuap oleh uang dan harta. Beritakanlah Injil dengan tulus dan murni.
Renungan:
Kita memang butuh uang. Gereja butuh uang untuk membiayai para penginjil di ladang misi. Setiap hari kita memang butuh uang. Tetapi janganlah diperhamba olehnya. Belajarlah untuk senantiasa puas bersama Yesus dalam keadaan kita sekarang ini.
Jika uang tidak ditaklukkan, maka dia akan memperhamba manusia.
No comments:
Post a Comment