Ayat Bacaan : 1 Raja-Raja 15:25-34-16:7; Roma 12:19
“oleh karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, oleh sebab sakit hati yang ditimbulkannya pada TUHAN, Allah Israel”
(1 Raja-Raja 15:30).
Ada satu syair lagu yang kurang lebih berkata seperti berikut : “lebih baik sakit hati daripada sakit gigi ini.” Menurut penulis lebih baik tidak mengalami kedua-duanya!Setiap orang yang pernah mengalami sakit hati sudah pasti akan merasakan tidur yang tidak nyenyak dan makan yang tak enak. Segala aktifitas sehari-hari dilakukan dengan tanpa rasa nyaman di hati.
Bagaimana kalau yang sakit hati Tuhan? Dan mengapa Tuhan sampai sakit hati? Ini karena ulah seorang raja yang melakukan penyembahan berhala dan mengajak seluruh rakyat Israel juga melakukan hal yang serupa. Dan yang membuat sakit hati Tuhan adalah penyembahan berhala ini dilakukan turun-temurun oleh raja-raja bangsa Israel waktu itu, dan Tuhan membalaskan sakit hatiNya dengan melenyapkan semua keturunan dari raja Yerobeam. Di dalam Alkitab dikatakan, jika seorang yang melakukan penyembahan berhala tidak bertobat dari kelakuannya maka Tuhan akan menghukum keturunannya sampai ke turunan ke tiga dan keempat: “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku” (Keluaran 20:5). Tetapi jika anak atau cucunya tidak melakukan penyembahan berhala maka kutuk yang ditimpakan kepada kita akan terputus atau yang disebut pemutusan jalur kutuk keturunan.
Jadi apabila kita mempunyai sakit hati terhadap saudara, teman, orang tua, anak, menantu, hendaklah kita mengampuni dan melupakan. Memang tidak mudah untuk melakukannya, tetapi jika bersama dengan Tuhan Yesus Kristus kita pasti bisa.
Dan camkan bahwa bila alkitab berkata bahwa Allah itu sakit hati, jangan samakan sakit hati Tuhan dengan sakit hati kita. Sakit hati Tuhan menunjukkan Pribadi-Nya yang membenci dosa dan kenajisan. Sebab Allah yang kudus tidak dapat berkompromi dengan kenajisan.
Renungan:
Tuhan berhak atas pembalasan dendam, sebab Ia akan melakukannya dengan adil. Tetapi kalau kita sakit hati, kita tidak berhak mengeksekusi orang tersebut. Yang harus kita lakukan adalah mengampuni.
Pengampunan adalah pintu menuju sukacita.
No comments:
Post a Comment