Saturday, January 17, 2015

Tetap Rendah Hati


Ayat bacaan : 2 Korintus 7:2-7; Mazmur 149:4 
"Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati……"
(2 Korintus 2-7).

Pernahkah Saudara difitnah atau dikatai yang tidak-tidak oleh orang lain? Lalu, bagaimana sikap Saudara? Ya, semua pasti mengalaminya. Yang pasti orang yang difitnah tersebut akan merasa sangat dirugikan, apalagi yang difitnahkan itu tidak pernah dilakukan, sehingga tidak jarang ada yang bereaksi secara spontan dengan langsung melabrak atau dengan cara-cara yang tidak terpuji.

Paulus, sang Rasul Kristus, pernah mengalaminya. Bahkan pada waktu itu ada sebagian jemaat yang di Korintus yang terpengaruh dan menaruh mosi tidak percaya kepada Paulus. Hal ini tentu membuat hati Paulus bersedih. Lalu, apa yang dilakukan Paulus? Paulus pada waktu itu mengatakan secara jujur bahwa dia tidak pernah berbuat salah terhadap seorangpun di antara jemaat Korintus. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak merugikan siapapun, maksudnya bahwa dia tidak menyebabkan siapapun rugi secara finansial karena ketergantungan Paulus dengan orang-orang Korintus (ayat 1).

Saudara, tahukah apa yang tengah dilakukan Paulus dengan kata-kata yang diucapkan dari ayat tadi? Mungkin ada yang berkata bahwa Paulus hanya membela dirinya dan berusaha meyakinkan orang-orang Korintus agar tidak percaya dengan kata-kata orang sehingga ia dapat diterima dalam jemaat Korintus. Memang semua pendapat di atas benar, tetapi ada yang lebih lagi membuat Paulus mengatakan semuanya itu, yaitu kerendahan hati. Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata rendah hati berarti tidak angkuh atau sombong. Tetapi menurut saya, kerendahan hati berbicara mengenai penaklukan diri sendiri dan membuang segala keegoisan kita, sehingga di hadapan Allah kita hanyalah manusia yang hidup karena kasih karunia Allah. Dan Paulus adalah jenis manusia yang memahami hal ini.

Renungan: 
Saudara, Paulus adalah sosok pelayan Tuhan yang rendah hati. Dia mau diketahui apa adanya di hadapan orang lain. Dia mau agar dia diterima oleh jemaat di Korintus. Dengan kata-kata, "Aku sangat berterus terang terhadap kamu," menunjukkan bahwa inilah dia apa adanya.

Saudara, apakah kita telah memiliki kerendahan hati? Kalau belum, belajarlah untuk diketahui siapa diri kita, sehingga dengan demikian tidak ada lagi kesombongan atau hal-hal yang tersembunyi lainnya yang justru membuat kita jatuh ke dalam dosa. "Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan" (Mazmur 149:4) Kerendahan hati membuat Anda diterima oleh orang lain.

No comments:

Post a Comment