Tuesday, March 15, 2016

Interaksi Kasih

Ayat Bacaan : 1 Yohanes 4:7-10; Ratapan 3:22, 23 “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi,  sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang  mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah “ (1 Yohanes  4:7).

Ayat ini di dahului dengan kalimat sederhana “Saudara-daudaraku yang kekasih.”  Ini bukan kalimat biasa tetapi Yohanes benar-benar menunjukkan kasihnya kepada jemaat Tuhan dengan menyebut kita sebagai saudara yang dikasihi, ia merasakan benar bagaimana Tuhan sangat mengasihinya dan tahu membalas kasih Tuhan dengan cara mengasihi Tuhan dan sesama. Karenanya ia kemudian mengajak jemaat untuk saling mengasihi.

Kata-kata  saling mengasihi, itu memiliki pengertian mengasihi Allah dan sesama.  Jikalau Allah sudah mengasihi kita, maka kita pun harus mengasihi Allah dan menyalurkan kasih Allah  kepada sesama, sebagaimana Tuhan Yesus sudah nyatakan di dalam hukum-Nya: kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu,….kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22: 37-39). 

Ada alasan praktis mengapa kita harus saling mengasihi? Pertama, karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita. Ia menyatakan kasih-Nya dengan jalan mengutus anak-Nya sebagai pendamai bagi dosa-dosa kita, supaya kita yang dahulu jauh menjadi dekat dengan Allah dan hidup di dalam kasih karunia-Nya. Kasih yang dilimpahkan Allah itu bulat, Ia bukan saja menebus dosa tetapi selanjutnya juga memberikan perlindungan dan pemeliharaan-Nya atas hidup kita. Kasih setia-Nya selalu baru setiap pagi dan setiap hari disediakan bagi setiap orang percaya dan yang mau bertobat (Ratapan 3:22,23).

Bukan saja bagi generasi saat ini tetapi juga untuk generasi selanjutnya, seperti yang dikatakan dalam kitab Ulangan 7:9:  “Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang   pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,….. “

Kemudian yang  kedua, mengapa kita harus saling mengasihi? Supaya nyata bahwa kita adalah anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah kita harus menampakkan jati diri kita, jangan sampai mengaku sebagai anak-anak Allah tetapi tingkah laku kita sehari-hari sama sekali tidak menunjukan bahwa kita anak-anak Allah, yaitu orang-orang yang memiliki karakter sama seperti Yesus. Yang mana kasih itu terpancar dalam kepribadian-Nya. Orang lain harus melihat bahwa keseharian kita dipenuhi kemuliaan Tuhan. Karakter Kristus harus tinggal tetap di dalam kita dan teraplikasi dalam hidup kita sehari-hari, sehingga hidup kita pada akhirnya berpadanan dengan Injil Yesus Kristus.

Renungan: Hidupkanlah kasih Allah di dalam diri kita supaya nyata bahwa kita adalah anak-anak Allah yang lahir dari Allah dan yang mengenal Allah.  Interaksikan kasih dalam hidupmu.

No comments:

Post a Comment