Ayat Bacaan : Kejadian 29:1-30; Ibrani 13:4 “Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel” (Kejadian 29:20).
“Cinta kuat seperti maut….,” kata Salomo dalam Kidung Agung 8:6. Tidak heran bila karena cintanya kepada Rahel, Yakub rela bekerja tanpa upah selama tujuh tahun demi mendapatkan pujaan hatinya. Dan anehnya bekerja selama tujuh tahun itu hanya seperti beberapa hari saja. Luar biasa kekuatan sebuah cinta.
Cinta sampai saat ini menimbulkan banyak korban. Saya yakin Anda juga pernah menjadi korban cinta. Ingat saja bagaimana kisah cinta Anda dengan pasangan Anda (suami / istri). Indah bukan mengenang masa-masa pacaran dan masa jatuh cinta. Hanya sayangnya banyak cinta mereka yang memudar. Setelah pernikahan sekian tahun, cinta yang dahulu membara seperti api yang membakar hutan Kalimantan, sekarang hanyalah menyala seperti sebatang korek api. Atau bahkan tidak ada sama sekali?
Kalau cinta tidak ada lagi diantara pasangan suami istri, ini gejala yang sama sekali tidak sehat. Saya pernah bertemu dengan seorang pria yang sudah bertahun-tahun menikah, lalu berkata begini kepada saya, “Saya dan istri saat ini sudah seperti kakak dan adik….” Mulanya saya tidak menangkap apa maksud kata-katanya, tetapi beberapa saat kemudian saya baru tersadar kalau yang bapak ini maksudkan adalah keakraban mereka tidak lagi seperti suami dan istri, melainkan seperti kakak dan adik. Kelihatannya komentar yang baik, namun berbahaya bagi kelangsungan pernikahan mereka.
Bila cinta mulai memudar diantara suami istri, janganlah anggap sebagai suatu hal yang wajar. Bagi dunia bisa saja itu wajar, tetapi tidak demikian halnya dengan anak-anak Tuhan. Harus ada restorasi dalam keluarga Anda. Suami dan istri harus saling mengasihi dan kembali lagi kepada cinta mereka yang mula-mula. Mintalah kepada Allah supaya masa-masa indah itu kembali terjadi, dan api cinta itu membara lagi antara Anda dan pasangan Anda. Perlu Anda ketahui bahwa perselingkuhan terjadi karena api cinta yang padam antar suami dan istri. Kalau sudah begini, iblislah yang menuai sukacita sebab target untuk menghancurkan keluarga Kristen tercapai.
Renungan: Sekarang saatnya kita kembali kepada cinta mula-mula, tidak hanya kepada Tuhan tetapi juga kepada pasangan kita. Berdoalah supaya Allah memulihkan kembali gairah cinta Anda kepada pasangan Anda.
Cinta adalah modal dasar dan terbesar bagi keutuhan rumah tangga.
No comments:
Post a Comment