Thursday, September 15, 2016

Deklarasi Kontroversial

Ayat Bacaan : Kejadian 42:1-38; Matius 5:43, 44 “Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak, katanya: "Dari mana kamu?" Jawab mereka: "Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan" (Kejadian 42:7).

Pernah terjadi sebuah cerita di mana polisi Tokyo menangkap seorang pria yang kecewa karena 14 tahun yang lalu tidak lulus dari sekolahnya. Sejak saat itu ia melakukan teror telepon 10 kali setiap malam – antara pukul 8 malam sampai 2 dini hari – kepada seorang profesor yang diyakininya yang bertanggung jawab terhadap ketidaklulusannya. Dan selama 14 tahun itu teror telepon dilakukan dan itu berarti sebanyak lebih dari 50.000 panggilan!

Pertanyaannya adalah: Perlukah membalas dendam kepada orang yang menjadi penyebab sebuah kegagalan dalam hidup kita?

Apabila Yusuf mendendam kepada saudara-saudaranya, maka tidak akan ada bangsa yang disebut dengan Israel. Padahal dari sinilah seluruh rencana Allah dipusatkan untuk mendatangkan Mesias, Sang Juru Selamat dunia.

Dendam selalu tidak akan pernah ada habisnya. Itu akan sambung-menyambung dan akan menyengsarakan mereka yang terlibat di dalamnya. Jutaan manusia telah menjadi korban dari keganasan api dendam. Di tengah-tengah popularitas dendam dan kebencian Yesus datang dengan deklarasi yang kontroversial di mata dunia: “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:43, 44).
Yesus mencoba mengubah paradigma yang selama ini melekat pada komunitas manusia di muka bumi ini bahwa musuh adalah target yang harus dihancurkan, tetapi Yesus mengatakan sebaliknya. Yesus membawa Hukum Allah. Yesus mencoba memberikan pengertian yang benar. Karena itulah kita sebagai anak-anak Allah – umat yang percaya kepada Tuhan Yesus – maka wajiblah bagi kita untuk tunduk tanpa berbantahan terhadap segala firman yang Allah ucapkan.

Anda tidak perlu melakukan balas dendam. Itu bukanlah cara Allah. Kalau anda mengikuti cara Allah, kasihilah dan berbuatlah baik kepada musuh Anda. Memang berat dan Anda akan pasti berteriak “tidak mungkin!” Tetapi itulah cara yang benar.

Renungan: Meskipun Yusuf mempunyai kesempatan untuk membalas dendam kepada saudara-saudaranya, namun itu tidak dilakukannya. Yusuf bahkan membawa mereka  ke dalam istananya dan memberikan mereka segala kemuliaan. Jadikanlah Yusuf teladan dalam hidup Anda. 

Hanya kasih yang dapat mengakhiri petualangan balas dendam.

No comments:

Post a Comment