Wednesday, October 5, 2016

Jangan Batasi Kuasa Allah !

Ayat Bacaan : Keluaran 6:27-7:13; 1 Korintus 1:27, 29 ”Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: ”Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?” (Keluaran 6:29)

Apa benar Musa memang tidak petah lidah. Bila kita melihat latar belakang pendidikan Musa rasanya tidak mungkin Musa tidak petah lidah. Apakah ini hanya sekedar alasan Musa saja atau memang demikian. Kalau memang hanya sekedar alasan saja, apa untungnya bagi Musa? Tetapi anggap saja apa yang dikatakan Musa memang demikian keadaan dirinya.

Dan bila betul demikian, sebenarnya Musa belum mengerti betul kemampuan dan kuasa Allah yang memanggil dan memakainya. Pada hal kemampuan Allah sangat tidak terbatas. Dia bisa melakukan apa saja menurut kehendak-Nya termasuk membebaskan orang-orang Israel dari cengkeraman Firaun. 

Musa memandang kemampuan Allah menurut ukuran dirinya sendiri. Musa berpikir untuk bisa membebaskan orang-orang Israel dari tawanan Firaun diperlukan kemampuan berorasi yang hebat atau kemampuan berbicara yang luar biasa bila tidak hal itu tidak akan bisa. 

Tetapi Musa lupa bahwa Allah tidak memerlukan bejana emas, Dia hanya memerlukan bejana yang mau menyerahkan dirinya bagi rencana-Nya. Dan Allah tahu hati Firaun tidak akan pernah bisa berubah hanya oleh seorang orator atau petah lidah. Dia hanya bisa ditaklukan oleh kuasa Allah. 

Bila Allah memanggil Anda untuk satu maksud khusus, jangan pernah mengukur kemampuan diri Anda dengan kemampuan Allah. Sebab kemampuan kita tidak ada apa-apanya dan dengan kemampuan kita sendiri tidak akan pernah bisa menyelesaikan rencana dan panggilan Allah atas hidup kita. ”Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam” (Zakharia 4:6).

Renungan: Mungkin Anda berpikir,”Aku ini orangnya gagap, pemalu, suka minder dan tidak terlalu pintar.” Tetapi bila panggilan Allah ada atas hidup Anda Allah juga melengkapi panggilan-Nya dengan kuasa dan kemampuan-Nya. Bagi Allah segala sesuatunya mungkin. ”Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah” (1 Korintus 1:27,29).

Apa saja yang ada di tangan Allah selalu menjadi mujizat.

No comments:

Post a Comment