Ayat Bacaan : Keluaran 18:1-12; 1 Korintus 12:13 “Bersukacitalah Yitro tentang segala kebaikan, yang dilakukan TUHAN kepada orang Israel, bahwa Ia telah menyelamatkan mereka dari tangan orang Mesir” (Keluaran 18:9).
Beberapa penafsir meyakini bahwa sebelum berkenalan dengan Musa dan mengangkatnya menjadi menantu, Yitro sudah takut akan Tuhan. Pengenalannya akan Allah tidak usah diragukan lagi, apalagi pada hari di mana ia mendengarkan cerita ajaib mengenai penyelamatan bangsa Israel, semakin membuatnya yakin bahwa tidak ada allah yang seperti Allah Israel. Hal menarik lainnya adalah ekspresi sukacita yang ditunjukkannya ketika mendengar perbuatan Allah melalui Musa. Ia bergembira sebab Allah bekerja luar biasa dan memakai Musa sebagai alat-Nya.
Saudara, kita mengambil pelajaran mengenai sukacita yang ditunjukkan Yitro ketika mendengar perkara ajaib yang Allah lakukan. Masalahnya saat ini gereja Tuhan dilanda oleh sindrom denominasi. Terlalu kuatnya denominasi dan organisasi yang mencengkeram jemaat Tuhan membuat mereka terbungkus oleh fanatisme organisasi. Maksudnya begini. Bila kita mendengar berita pekerjaan Tuhan yang dahsyat yang dinyatakan kepada gereja lain yang tidak sealiran, itu disambut dengan biasa-biasa saja, bahkan sinis. Tetapi kalau gereja kita yang sukses mengadakan ibadah kebangunan rohani dan banyak jiwa diselamatkan dan disembuhkan, wah itu membuat kita bersukacita. Kalau ada gereja lain berhasil menjaring jiwa bagi Kristus tidak nampak wajah-wajah gembira di jemaat Tuhan lain. Kalau ada orang lain yang berhasil dalam pelayanan tidak ada sukacita dalam hati kita. Malahan kalau ada gereja “saingan” yang gagal, tanpa sadar kita bergembira. Akuilah kalau kita melakukan hal-hal demikian.
Kita semua adalah satu tubuh. Bila ada pekerjaan Tuhan dinyatakan baik melalui gereja sendiri atau gereja lain, sewajibnya kita bersukacita, sebab Yesus saja yang dimuliakan. Anda setuju bukan kalau hanya ada satu Yesus? Lalu mengapa kita menjadi iri hati bila ada orang lain mempermuliakan-Nya?
Marilah kita saling mendoakan. Doktrin boleh beda, liturgi boleh tidak sama, cara berdoa boleh berlainan, namun kita tetap satu di dalam Kristus. Jadi jangan segan untuk berdoa bagi saudara kita yang tidak sealiran. Dan yang penting lagi bersukacita karena perbuatan Allah yang ajaib.
Renungan: Belajarlah menerima saudara yang tidak sama dengan kita. Pentakosta, Protestan, Kharismatik, atau aliran apa saja, asal mengakui Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, maka kita semua adalah satu. Kobarkan api sukacitamu manakala mendengar pekerjaan Allah dinyatakan di seluruh dunia.
Hanya ada satu oknum yang tidak suka bila Yesus dimuliakan, dia adalah iblis.
No comments:
Post a Comment