Friday, November 11, 2016

Allah Yang Tidak Dapat Disuap

Ayat Bacaan : Keluaran 23:1-13; 2 Korintus 6:2 “Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar” (Keluaran 23:8).

Suap dalam dunia sekuler adalah hal yang lumrah. Bahkan kalau tidak menyuap, rasanya segalanya tidak lancar. Saya teringat dengan “gelar” negara terkorupsi diberikan kepada Indonesia. Dan kita sebagai orang Kristen pun mengikuti budaya suap dan korupsi ini.

Rasanya sulit sekali melepaskan diri dari budaya suap. Dan di sini integritas kita sebagai orang benar lagi-lagi diuji, apakah kita akan mengikuti cara-cara dunia ataukah kita memegang prinsip sendiri? Pertanyaannya, mungkinkah kita hidup tanpa melakukan suap dan korupsi?

Allah mencintai kebenaran, namun celakalah mereka yang membelokkan kebenaran. Dan bagaimana cara membelokkan kebenaran? Dengan uang. Terimalah fakta bahwa hukum dapat dibeli. Siapa yang tidak silau bila di hadapannya ada segebok uang? Siapa yang tidak mau mengubah hukuman dari 2 tahun menjadi 2 hari bila uang ikut berbicara?

Hukum dunia dapat dipermainkan. Supremasi hukum dapat dilecehkan. Namun tidak demikian halnya dengan hukum Allah. Alkitab berkata, “Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap” (Ulangan 10:17).

Saudara, biasakan hidup tanpa melakukan pelecehan terhadap hukum. Saya tidak setuju bila ada orang berkata bahwa kita harus melakukan sedikit kompromi dan mengikuti sistem dunia ini supaya kita dikatakan “hidup”. Ingatlah Daniel, tokoh di Alkitab yang hidup dalam beberapa generasi raja-raja yang tidak mengenal Allah. Daniel tidak perlu mengikuti cara-cara kerajaannya supaya dia bisa bertahan. Justru dia bertahan karena hukum-hukum Allah ada dalam hatinya. Dia tidak pernah melakukan negoisasi yang mengorbankan kemurnian hatinya. Bahkan ia berani menentang arus bila dia melihat penyelewengan-penyelewengan. Alkitab juga tidak mencatat satu kesalahan pun yang dia buat. Dan “Daniel-Daniel” seperti ini amat diperlukan pada masa kini. Apakah Anda sendiri yang menjadi Daniel?

Betapa beratnya hidup dengan benar. Namun orang yang mencintai Taurat Tuhan akan sanggup melakukan segenap hati ketetapan-ketetapan Tuhan. 

Renungan: Apapun bentuknya suap tidak berkenan kepada Tuhan. Suap memang digunakan untuk membelokkan kebenaran, namun mereka yang memihak kepada hukum akan dibela Allah.

Hukum Allah tidak dapat dibelokkan oleh suap.

No comments:

Post a Comment