Wednesday, November 30, 2016

Urapan = Kekudusan

Ayat Bacaan : Keluaran 30:22-33; 2 Korintus 1:21-22
”Haruslah engkau mengurapi dengan itu [minyak urapan] Kemah Pertemuan dan tabut hukum, meja dengan segala perkakasnya….. Haruslah kaukuduskan semuanya, sehingga menjadi maha kudus…. Engkau harus juga mengurapi dan menguduskan Harun dan anak-anaknya supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku” 
(Keluaran 30:26-30)

Tidak ada satupun benda-benda Kemah Suci yang tidak diurapi dengan minyak urapan. Semuanya harus diurapi sebelum dipergunakan. Demikian juga dengan mereka yang memegang jabatan imam juga harus diurapi dengan minyak urapan. Apa saja yang akan dipakai untuk Allah harus diurapi dengan minyak urapan. 

Betapa sangat pentingnya minyak urapan pada waktu itu sehingga detik minyak urapan itu menyentuh apa saja termasuk benda-benda Kemah Suci dan para imam Tuhan maka semuanya menjadi kudus. Mungkin Anda bertanya,”Apa yang membuat minyak urapan itu menjadi sangat sakral?” Bukan minyaknya tetapi perintah Tuhan itulah yang membuat minyak urapan itu menjadi begitu sangat penting. Sebab yang menyuruh membuat minyak urapan itu adalah Tuhan sendiri. 

Firman Tuhan-lah yang berada dibalik minyak urapan itu sehingga memiliki kemampuan untuk menguduskan sesuatu. Sedangkan arti ‘kudus’ sendiri adalah ‘dipisahkan.’ Jadi setiap benda atau orang menyentuh minyak urapan itu berarti benda atau orang tersebut sudah ‘dipisahkan’ hanya bagi Allah saja. Minyak urapan itu seperti memeteraikan milik menjadi  kepunyaan Allah.

Anda dan saya adalah milik kepunyaan Allah. Kita juga adalah perabot-perabot rumah Allah yang hidup. Sebab Allah telah mengurapi kita bukan dengan minyak urapan tetapi dengan Roh Kudus-Nya. “Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita” (2 Korintus 1:21-22).

Detik Roh Kudus masuk dan tinggal di dalam diri kita berarti hidup kita seluruhnya telah dikhususkan hanya bagi Tuhan saja. Kita menjadi milik kepunyaan Allah saja. “Di dalam Dia kamu juga,…ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” (Efesus 1:13).

Renungan: Urapan selalu berhubungan erat dengan kekudusan. Mengapa? Sebab saat urapan diberikan kepada kita otomatis kita sudah dikhususkan bagi Tuhan untuk melakukan pekerjaan-Nya. Salah bila kita minta pengurapan lebih lagi hanya untuk kesenangan dan gagahan saja. Kita diurapi Roh Kudus dengan satu tujuan ‘dipisahkan’ dan melakukan pekerjaan Allah. Baca Lukas 4:18-20. 

Di mana ada urapan di situ ada kekudusan; di mana ada kekudusan di situ ada urapan.

No comments:

Post a Comment