Saturday, March 25, 2017

Mengulangi

Ayat Bacaan : Ulangan 1:1-8; Roma 10:17
“Di seberang sungai Yordan, di tanah Moab, mulailah Musa menguraikan hukum Taurat ini, katanya: "TUHAN, Allah kita, telah berfirman kepada kita di Horeb, demikian: Telah cukup lama kamu tinggal di gunung ini” 
(Ulangan 1:5-6)

Namanya saja kitab Ulangan tentu saja isinya juga mengulang hal-hal yang telah ditulis empat kitab sebelumnya. Namun ada satu pertanyaan yang seringkali muncul di dalam benak pembaca Alkitab Perjanjian Lama khususnya kitab Ulangan ini. Pertanyaan adalah, “Mengapa sudah tahu isinya mengulangi, kitab ini kok masih saja dimunculkan kembali. Bukan hal itu sesuatu yang mubazir?”

Allah yang sepenuhnya memberikan inspirasi Alkitab termasuk kitab Ulangan bukanlah Allah yang kurang pekerjaan sehingga Dia membebani waktu kita dengan disuruh membaca satu kitab lagi. Tidak! Sama sekali tidak. Musa menulis kitab ini diperintah langsung oleh Tuhan tentunya dengan satu maksud dan tujuan.

Yang pasti bangsa Israel pada waktu itu sedang mengalami regenerasi. Artinya generasi pertama yaitu orang-orang yang keluar dari Mesir dan yang telah mendengarkan Hukum Taurat pertama kali baik dari mulut Musa secara langsung atau yang tertulis itu telah mati. Dan muncul generasi baru yang lahir di padang gurun, generasi yang siap merebut tanah Kanaan. Oleh sebab itu sebelum hari-hari Musa berakhir di bumi ini alias mati. Musa kembali “menguraikan [mengulangi kembali] hukum Taurat” kepada generasi yang baru itu agar mereka hidup bukan menurut gaya hidup bangsa di sekitarnya tetapi menurut firman Allah dan agar mereka tidak gagal menduduki tanah yang dijanjikan Tuhan yaitu tanah Kanaan seperti pendahulu-pendahulunya termasuk Musa.

Kita adalah generasi Perjanjian Baru generasi yang telah ditebus dengan darah Yesus. Ada banyak janji Allah dan ketetapan-ketetapan-Nya yang dibentangkan bagi kita di dalam Alkitab yang harus kita lakukan dan alami. Namun kita punya tugas untuk mengulang-ulangi janji-janji Allah dan ketetapan-Nya kepada generasi kita selanjutnya agar mereka juga mengalami apa yang kita alami.

Oleh sebab itu apakah ketetapan dan janji-janji Allah telah berulang-ulang kali kita perdengarkan baik di telinga kita maupun di telinga generasi kita berikutnya? Bila belum, mari kita melakukannya bagi diri kita sendiri maupun bagi keturunan kita agar kita semua mengalami apa yang Tuhan janjikan bagi kita dan keturunan kita. 

Renungan:
Sebab mengulangi tidak mesti mubazir. Bukankah iman itu muncul sebagai hasil dari karena kita terus menerus mendengarkan firman Kristus yang diulang-ulang? Dan bukankah iman itu adalah kemenangan kita. Bacalah terus Alkitab berulang-ulang maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang tidak Anda dapatkan pada pembacaan sebelumnya.

Lupa adalah tanda kita tidak serius terhadap sesuatu.

No comments:

Post a Comment