Thursday, March 23, 2017

Pertahankan Kekudusan

Ayat Bacaan : Bilangan 35:1-34; 1 Petrus 1:16
“Maka janganlah najiskan negeri tempat kedudukanmu, yang ditengah-tengahnya Aku diam, sebab Aku, TUHAN, diam di tengah-tengah orang Israel” 
(Bilangan 35:34).

Ketika Allah menetapkan kota-kota bagi orang Lewi (para imam pelayan Tuhan), Ia menetapkan enam kota perlindungan di tempat tertentu. Kota-kota ini bertujuan sebagai tempat perlindungan bagi seorang pembunuh, jika menghilangkan nyawa seseorang tanpa disengaja ataupun karena rasa benci. Peraturan yang berlaku saat itu ialah bahwa pembunuh haruslah dibunuh. Namun jika pembunuhan itu terjadi dengan tidak disengaja, ia tidak patut dibunuh, dengan persyaratan bahwa orang tersebut harus tinggal dan tidak boleh keluar dari kota perlindungan sampai imam besar meninggal dunia, kemudian ia bebas. Tetapi jika pembunuhan itu dilakukan dengan sengaja maka orang itu harus mati. 

Tidak seorangpun boleh membantu untuk membebaskannya. Sebaliknya, jika pembunuhan itu tidak disengaja dan orang tersebut telah berlindung di kota perlindungan, maka tidak boleh seorang pemimpin pun yang menerima suap dari penuntut darah agar si pembunuh tersebut bisa mati. Itulah peraturan dari Tuhan. Jika hal itu dilanggar berarti kota tersebut najis oleh darah dan adalah kekejian di mata Tuhan. Inti dari peraturan ini adalah: HIDUPLAH DENGAN JUJUR DAN TETAP KUDUS.
Tuhan adalah Pribadi yang menilai hati. Sebagaimana Ia kudus, Dia menginginkan umat-Nya untuk hidup kudus dalam segala hal. Peraturan yang diturunkan kepada suatu bangsa dalam Perjanjian Lama, di masa kini peraturan itu turun kepada pribadi kita masing-masing. 

Dalam Perjanjian Lama Allah berdiam di tengah-tengah bangsa Israel, tetapi dalam Perjanjian Baru lewat Roh Kudus Allah tinggal dalam hati setiap kita. Oleh sebab itu, bila kita melakukan sesuatu yang tidak kudus, berarti kita menajiskan tubuh kita di mana Roh Kudus berdiam di dalamnya. Dalam perjalanan hidup, sering terjadi kekeliruan yang dilakukan. Namun yang menjadi masalah jika kekeliruan tersebut dilakukan dengan sengaja. Kita mengerti kebenaran tapi kita lakukan yang salah, kita menajiskan hidup kita dengan dosa. 

Dosa ketidakjujuran sangat dekat dengan kehidupan kita. Ada sangat banyak bentuk ketidakjujuran dari yang jelas sampai yang samar-samar, yang selalu menggoda untuk berbuat dosa. Sebagai orang Kristen kita harus hati-hati menjaga hati kita. Amsal berkata, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Jika hati kita sudah tergoda untuk melakukan hal yang tidak jujur, berhati-hatilah jangan sampai kita melakukannya. Tidak jujur adalah dosa dan setiap dosa akan mendatangkan murka Tuhan. Jagalah hati agar tetap kudus seperti yang Tuhan inginkan. Kita memiliki Allah yang sanggup menolong kita dalam segala hal, jangan pergunakan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari hal yang tidak jujur. Sebab jika murka Allah turun maka tidak ada yang dapat menolong selain Allah sendiri. Berusahalah untuk hidup selalu dalam kejujuran, pertahankan hati yang kudus, kudus dari segala godaan, kudus dari sikap tidak jujur. 

Renungan:
Kita tidak bisa menghindari godaan, tapi kita bisa bertahan untuk tidak menerima godaan tersebut. Jika kita tergoda untuk tidak jujur, ingatlah bahwa Tuhan adalah Pribadi yang melihat hati. 

Kekudusan bukanlah opsi tetapi wajib dilakukan.

No comments:

Post a Comment