Tuesday, October 17, 2017

Jangan Kudeta

Ayat Bacaan ; 2 Samuel 20:1-26; Efesus 6:1, 2
“Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata: “Kita tidak memperoleh bagian dari pada Daud. Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu. Masing-masing ke kemahnya, hai orang  Israel”
(2 Samuel 20:1)!


‘Kudeta’ dan ‘Pemberontakan’ dua istilah yang sama yang dipakai untuk menggulingkan pemerintahan atau penguasa yang sah. Seringkali cara yang dipakai adalah cara-cara kekerasan baik itu perang atau pembunuhan. 

Tetapi tidak dengan Seba bin Bikri. Dia tidak menggunakan cara-cara kekerasan untuk melucuti kekuasaan raja Daud atas Israel meskipun Daud adalah raja yang sah di mata Tuhan dan di mata orang Israel. Seba menggunakan cara yang dipakai orang-orang zaman modern saat ini yaitu dengan cara provokasi. Dan ternyata cara itu berhasil sebab dikatakan: “semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri.” 

Mengapa Seba melakukan hal itu? Karena di dalam hatinya ada benih pemberontakan tidak heran bila dia disebut sebagai “seorang dursila”. Dia tidak memiliki sikap hati yang tunduk pada otoritas. Alkitab menyebutnya sebagai ”roh…durhaka [KJV. disobedience – tidak taat]”. Roh yang sama ini juga pernah bekerja pada diri Miryam dan Hur saat mereka memberontak kepemimpinan Musa. Baca Bilangan 12.
Roh pemberontakaan ini terus bekerja di dalam hati mereka yang tidak mau tunduk pada otoritas di atasnya, tidak hanya dalam pemerintahan satu bangsa tetapi di dalam gerejapun roh pemberontakan mencari cela. Tidak heran bila kita mendengar di dalam gereja tertentu terjadi pertikaian satu sama lainnya hanya gara-gara menginginkan satu kedudukan.

Tetapi roh pemberontakan ini juga bisa mempengaruhi jemaat Tuhan untuk tidak tunduk pada seorang hamba Tuhan – gembala sidang sebagai otoritas yang Allah tempatkan di atasnya, seorang istri tidak tunduk pada suaminya, seorang anak tidak tunduk pada orang tuanya. 

Semua pemberontakan ini sama sekali tidak mendatangkan berkat atas mereka yang melakukannya justru kutuk yang diterimanya. Bagaimana akhir hidup Seba? “Kemudian masuklah pula perempuan itu dan berbicara kepada seluruh rakyat dengan bijaksana; sesudah itu mereka memenggal kepala Seba bin Bikri dan melemparkannya kepada Yoab. Yoab meniup sangkakala, lalu berserak-seraklah mereka meninggalkan kota itu, masing-masing ke tempatnya. Maka pulanglah Yoab ke Yerusalem kepada raja.” (ayat 22). Tragis!

Renungan:
Oleh sebab itu janganlah beri kesempatan bagi roh pemberontakan mempengaruhi hidup Anda. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan,…supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” (Efesus 6:1-2). Tunduk pada otoritas berarti ada dalam perlindungan Tuhan.


Berkat yang kita terima tergantung seberapa besar penundukan diri kita kepada Tuhan.

No comments:

Post a Comment