Wednesday, October 18, 2017

Perang Eksternal Dan Internal

Ayat Bacaan : 2 Samuel 21:1-22; Filipi 4:12, 13
“Ketika terjadi lagi peperangan antara orang Filistin dan orang Israel, maka berangkatlah Daud bersama-sama dengan orang-orangnya, lalu berperang melawan orang Filistin, sampai Daud menjadi letih lesu”
(2 Samuel 21:15).


Peperangan melawan raksasa tak pernah henti-hentinya dalam kehidupan Daud. Capek? Tentu saja. Bayangkan sejak remaja sampai Daud tua, peperangan melawan para raksasa tidak berhenti. Sepertinya musuhnya tidak ada habisnya! Dalam pasal ini diperkirakan Daud berusia 78 tahun. Jadi Daud sudah cukup tua sebenarnya untuk berperang, tetapi itu harus dia lakukan. Dia harus berperang mengalahkan para raksasa.

Ada dua macam peperangan yang tidak berhenti dalam diri kita: perang eksternal dan perang internal. Yang dimaksud perang eksternal adalah menghadapi berbagai persoalan dan masalah kita, sementara perang internal ini berbicara tentang peperangan melawan diri sendiri. Adalah hal yang berat bila kita harus melawan diri sendiri. Dan tepat sekali bila para raksasa itu masih bercokol di dalam diri kita. Lihat saja raksasa yang dinamakan Yisbi-Benon dalam ayat 2 dituliskan sebagai raksasa yang terlalu percaya diri sampai-sampai dengan sombong ia yakin dapat menewaskan Daud. bukankah ini yang kita namakan dengan kesombongan!

Dosa pertama kali yang ada di jagad ini adalah kesombongan. Sebelum menjadi Setan, dia adalah malaikat yang “cantik” namun dia menjadi sombong. Allah mencampakkannya! Dalam diri kita tidak jarang ditaklukkan oleh si raksasa sombong itu. Tiba-tiba saja kita menjadi orang yang meremehkan orang lain dan merasa diri sendiri hebat. Kita merasa lebih pintar dari siapa saja. Kita merasa lebih cantik dari siapa saja. Ini adalah kesomobongan.

Raksasa juga berbicara tentang kerakusan. Para raksasa dalam Perjanjian Lama tidak pernah mengenal kata “puas”. Mereka pergi kemana saja untuk menaklukkan musuh-musuhnya. Ia terus memperluas daerahnya! Kalau Anda merasa juga bahwa Anda tidak pernah puas, ada karakter raksasa dalam diri Anda. Paulus berkata, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:12, 13). Belajarlah untuk puas sesuai dengan kasih karunia yang Tuhan berikan!

Renungan:
Musuh kita ada di luar dan di dalam. Memang harus terjadi pertempuran dan itu bisa memakan waktu bertahan-tahun sampai kita tua. Tapi kita harus menang dan hidup kita semakin disempurnakan!


Tanpa peperangan tidak ada pahlawan.

No comments:

Post a Comment