Ayat Bacaan : 2 Samuel 22:1-51; Filipi 4:6“Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dengan Allahku aku berani melompati tembok” (2 Samuel 22:30).
Karena Allah, kita berani melakukan segala perkara. Itu teori. Faktanya?
Daud dalam pengakuannya menyatakan bahwa bersama Allah dia berani melakukan segala perkara. Dia berani menghadapi gerombolan dan berani melompati tembok. Ini berbicara tentang peperangan dan penaklukkan. Setiap kali Allah bersama Daud, maka tidak ada pertempuran yang tidak dapat dimenangkan.
Tidak ada pertempuran yang tidak dapat dimenangkan!
Daud mengakui Allahnya sebagai gunung batu dan benteng perlindungan. Dan dalam berbagai pertempuran yang dilakukannya, dia selalu menang. Apa rahasianya? Penyertaan Allah!
Bila Allah menyertai kita, maka tidak ada alasan juga bagi kita untuk menjadi takut. Ketakutan bukanlah bagian dari hidup orang yang disertai Allah. Ketakutan bukan bagian dari hidup kita.
Dalam acara televisi ada acara yang disebut “Fear Factor”. Acara yang diimpor dari Amerika itu dikemas dalam bentuk tantangan kepada para peserta. Ujian yang diajukan panitia tidaklah mudah dan hanya ada satu pemenang yang akan mendapatkan hadiah $50.000! Uang yang besar ini mampu menyedot para peserta. Dan uniknya, pembawa acaranya selalu berkata “ketakutan bukan bagian dari diri Anda” kepada peserta yang memenangkan kontes tersebut. Benarkah ketakutan bukan bagian dari diri para peserta kontes itu?
Lalu bagaimana dengan kita? Apakah ketakutan bukan bagian dari diri kita? Atau kita setiap hari didera ketakutan? Kita harus belajar dari kehidupan Daud. Pengakuannya begitu kuat akan kekuatan Allah. Dia benar-benar mengandalkan Allahnya.
Renungan:
Beranikah kita menghadapi gerombolan (baca: persoalan)? Bila Allah tidak bersama kita, wajarlah kalau kita takut. Tetapi kalau Allah bersama kita, tidak ada alasan untuk takut!
Semua ketakutan ada alasannya, tetapi bersama Allah alasan itu lenyap.
No comments:
Post a Comment