Saturday, October 14, 2017

Tugu Menyakitkan

Ayat Bacaan : 2 Samuel 18:1-18; Filipi 4:4
“Sewaktu hidupnya Absalom telah mendirikan bagi dirinya sendiri tugu yang sekarang ada di Lembah Raja, sebab katanya: "Aku tidak ada anak laki-laki untuk melanjutkan ingatan kepada namaku." Dan ia telah menamai tugu itu menurut namanya sendiri; sebab itu sampai hari ini tugu itu dinamai orang: tugu peringatan Absalom”
(2 Samuel 18:18).


Di setiap kota pasti ada tugu. Tugu bisa berbicara mengenai peringatan atau bentuk kebanggaan. Tetapi tugu peringatan yang didirikan sendiri oleh Absalom itu menjadi tugu yang menyakitkan bagi Daud. Tugu itu membongkar kembali kenangan bagi Daud saat Absalom memberontak melawan dirinya.

Saudara, mungkin Anda mempunyai tugu yang menyakitkan bagi Anda. Banyak kenangan pahit yang menyertainya. Tetapi janganlah tugu itu menjatuhkan Anda ke dalam jurang keputusasaan. Daud pastilah sedih bila mengenang Absalom. Hari-harinya dilewati dengan awan kelabu yang menudunginya. Daud begitu terpukul dengan kematian Absalom. Bagaimanapun juga dia adalah anaknya. Sejahat apapun, tetaplah Absalom itu anaknya. Bagi Daud, melawan ribuan musuh masih jauh lebih baik daripada harus melawan seorang anaknya sendiri. Tetapi hidup Daud tidak sampai hancur berkeping-keping. Daud bangkit sebab masih banyak tugas yang harus dikerjakannya.

Marilah kita juga mengubur kenangan yang menyakitkan. Tuhan tahu betapa beratnya hati Anda bila harus mengingat kenangan itu. Mungkin Anda menghadapi masalah Daud: pemberontakan anak. Mungkin Anda menyesal karena Anda tidak sempat “meluruskannya” kembali. Tetapi anak Anda terlanjur tiada, janganlah bersedih. Tuhan ingin Anda melihat bangkit dan memandang hari esok dengan penuh harapan. Masih banyak urusan yang harus Anda kerjakan bersama Allah. Dan biarlah hati Anda tersentak dan menyongsong hari depan dengan penuh harapan bersama Tuhan.

Jangan tertipu dengan perasaan Anda. Jangan tertipu dengan lagu sendu dalam diri Anda. Biarlah Anda bangkit dan menyanyikan lagu kegirangan karena keselamatan yang Allah telah nyatakan dan karena rencana-rencana-Nya dalam hidup kita. Paulus memberikan nasihat, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah” (Filipi 4:4)! Bersukacita dalam Tuhan akan menyapu segala kesedihan dalam diri Anda. Haleluya!

Renungan:
Absalom memang adalah kenangan yang buruk bagi Daud, tetapi Daud tidaklah mau dikalahkan oleh perasaannya. Dia tidak ditindas oleh keputusasaan. Dia bangkit dan menyatakan kemuliaan Allah. Bagaimana dengan Anda?


Ada kenangan yang mendorong semangat Anda, tetapi ada yang dapat menghancurkan hidup Anda.

No comments:

Post a Comment