Saturday, January 13, 2018

Pada Tempatnya

Ayat Bacaan : 1 Tawarikh 6:1-81; Roma 12:15
 “Inilah tempat-tempat kediaman mereka menurut tempat-tempat  perkemahan mereka di daerah mereka: kepada keturunan Harun yang  termasuk kaum orang Kehat - karena bagi merekalah undian yang pertama - kepada mereka diberikan Hebron di tanah Yehuda dengan tanah-tanah penggembalaan di sekelilingnya, tetapi tanah ladang kota tadi dengan desa-desanya telah  diberikan kepada Kaleb bin Yefune”
(1Taw 6:54-57).

Iri hati seringkali menjadi penyakit nomer satu yang menggerogoti hidup manusia. Gara-gara iri hati sebuah keluarga bisa hancur berantakan, kota bisa terbakar dan sebuah negara bisa hancur. Dan gara-gara iri hati juga pelayanan gerejawi bisa berubah menjadi pelayanan duniawi. Mengapa muncul iri hati? Hal ini bisa jadi karena tidak puas dengan keberadaan dirinya, dan tidak suka  orang melihat orang lain berhasil, sedangkan dirinya merasa selalu gagal dan tidak mempunyai kesempatan dan kemampuan. Secara tidak sadar ia tidak puas dengan keberadaan dirinya, ia mulai menolak dan protes mengenai keberadaan dirinya. 

Iri hati muncul karena seseorang pada mulanya mengalami “self rejection” (penolakan diri), memiliki gambaran  yang salah tentang dirinya sendiri. Sehingga hal ini memicu seseorang merasa tidak puas jika melihat orang lain lebih berhasil dari dirinya. Akan muncul protes emosional dan gejolak batin yang penuh dengan pemberontakan. Kompensasi lain yang biasanya muncul adalah orang yang bersangkutan  kadang  sering mengambil peran seperti orang lain yang sukses dan kelihatan berhasil, dan tidak jarang menjadi pengkhayal yang tidak pernah bekerja, hanya duduk-duduk menanti runtuhnya bintang  dari langit sambil meratapi nasibnya yang sebenarnya tidak perlu diratapi.

Karena itu kenalilah diri sendiri dan bersyukurlah dengan keberandaan diri kita sendiri dan dengan kekuatan Allah lakukanlah perkara-perkara yang besar.

Pada akhirnya inilah maksud yang ingin disampaikan di dalam nats di atas, mengapa dikatakan dalam ayat-ayat itu “inilah tempat-tempat perkemahan, bagi Harun; rumah ladang dan tempat kediaman diatur sedemikian rupa, masing-masing harus menempati tempatnya.” Demikian juga di dalam gerejanya Tuhan menempatkan kita masing-masing pada tempatnya dan disitu pasti ada fungsinya. Yang penting kita memahami bahwa Allah itu berlaku  adil kepada kita

Coba  bandingkan dengan 2 Tawarikh 30:16:  “Mereka berdiri pada tempatnya menurut peraturan yang berlaku bagi mereka masing-masing, sesuai dengan Taurat Musa, abdi Allah itu; para imam menyiramkan darah yang diterimanya dari orang-orang Lewi. 


Renungan:
Di dalam Yesus kita adalah satu tubuh dan masing-masing ada fungsinya, seperti dikatakan dalam kitab Roma 12:5: “.....demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang  terhadap yang lain.”


Kita semua sudah ditempatkan Tuhan pada tempat yang tepat, jadi bersyukurlah!

No comments:

Post a Comment