Friday, March 30, 2018

Mata Allah Mengawasi

Ayat Bacaan : Nehemia 5; Filipi 3:18-20
“Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah”
(Nehemia 5:15).


Hari-hari ini kalau kita melihat berita di koran maupun televisi, marak dengan pemberitaan pejabat yang sedang diadili. Kebanyakan karena kasus korupsi. Mencari pejabat pemerintah yang benar-benar bersih masih menjadi seperti angan-angan. Tanpa maksud menuduh, namun manusia mudah tergoda bila kesempatan itu ada. Kita sedang tinggal di dunia yang korup dan orang-orangnya juga semakin lama semakin korup. Tetapi seorang tokoh yang dikenal dengan nama Nehemia tidaklah mau mengikuti kebiasaan para pejabat sebelumnya. Sebab dia takut akan Allah.

Inilah yang harus dicamkan oleh setiap pejabat atau orang-orang yang memangku suatu jabatan yang penting, bahwa dalam situasi di mana kesempatan itu terbuka hendaknya jangan menggunakannya untuk berbuat curang. Sebab kita teringat bagaimana Adam dan Hawa berbuat dosa saat kesempatan itu ada. Mereka mulanya hanya melihat-lihat buah terlarang itu. Lalu mereka cuma iseng mau meraba saja. Tetapi karena kesempatan terbuka untuk berbuat lebih dalam lagi, akhirnya mereka benar-benar menikmati buah tersebut.

Rupanya sifat seperti ini masih menjalar kepada semua manusia. Apakah kita sebagai anak-anak terang ikut mempraktekkan hal ini? Saya yakin kita yang telah menerima benih ilahi itu mampu untuk melaksanakan setiap firman Tuhan dengan benar. Tetapi masih saja kita menemukan orang-orang Kristen yang masih saja menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Dan akhirnya perilaku ini tidak beda dengan apa yang dilakukan oleh orang–orang dunia.

Penulis Amsal berkata, “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik” (Amsal 15:3). Adakah tempat yang lolos dari pengamatan Allah? Apa kita mengira bahwa Allah tidak tahu segala sesuatu yang dilakukan oleh makhluk di muka bumi ini? Bahkan segala kegiatan semut di sarangnya Dia tahu! Jadi seharusnya kita juga tidak main-main dengan Allah.

Renungan:
Hidup itu sekali saja, jadi kita harus hidup dengan benar. Kalau menjabat suatu kedudukan yang penting, janganlah menyalahgunakan kedudukan kita. Sebab Dia tahu apa saja yang kita kerjakan.


Mata Allah ada di mana-mana; jadi janganlah berbuat seolah-olah Dia tidak melihat.

No comments:

Post a Comment