Thursday, March 22, 2018

PerlindunganNya Untuk Kita

Ayat Bacaan : Ezra 7:28b-8:30;  Matius 10:28
“Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami”
(Ezra 8:21).


Setiap pagi ada seorang hamba Tuhan yang sebelum ke kantor kadang duduk di depan komputer, mengkonek internet, lalu membaca setiap email yang masuk, termasuk email dari milis-milis Kristen. Dia merasa bersyukur dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, termasuk teknologi internet, sehingga informasi terbaru bisa didapatkan di sana, dan diakui bahwa tidak semuanya membawa pengaruh positif.

Suatu hari seperti biasanya ia mengecek email dan seseorang mengirimkan sebuah link ke situs yang khusus bermuatan tentang sadisme dan brutalisme. Iseng-iseng ia klik dan tampaklah sebuah situs yang menyajikan foto dan klip video tentang berbagai praktek sadisme yang pernah terjadi di muka bumi ini, termasuk pemenggalan kepala oleh teroris, pembunuhan sadis, foto-foto korban perkosaan, dsb. Semuanya tanpa sensor! Hamba Tuhan itu mengakui kaget dan sedikit “shock” melihat foto-foto dan klik video itu. Ia berkata kepada diri sendiri, betapa parahnya kejahatan yang terjadi di muka bumi ini.

Dengan tangan yang masih agak basah karena keringat dingin setelah melihat berbagai kengerian itu, ia mulai masuk ke kamar dan melihat anaknya, yang baru berusia 2 tahun, yang masih terlelap. Ia memandanginya dengan pandangan yang lain dari biasanya. Ia lalu menghampirinya dan memeluknya sambil berdoa di dalam hati, “Tuhan, hanya Engkau yang sanggup melindungi anak ini.”

Kalau saudara membuka mata lebar-lebar, maka saudara akan sadar bahwa perjalanan saudara di muka bumi ini tidaklah dikelilingi oleh taman bunga, melainkan sedang berjalan di taman ular. Kejahatan, narkoba, dan dosa mengintip kehidupan kita dan keluarga kita. Ini seperti perjalanan Ezra memimpin para buangan orang Israel itu menuju tanahnya. Dan dengan serius Ezra memohon perlindungan terhadap bangsa ini. Ezra bahkan berpuasa. Ezra menganggap perjalanannya itu dikelilingi oleh bahaya.

Saudara, marilah kita membuka mata terhadap berbagai kejahatan yang terjadi di muka bumi ini. Kita kadang tidak mempunyai kekuatan untuk mengawasi anak-anak kita. Inilah saatnya kita percaya kepada Allah yang sanggup menjaga kita. Janganlah menganggap bahwa kita kuat dan mampu menjaga keluarga kita, sebab sewaktu-waktu bencana dapat mendatangi kita.

Renungan:
Tidak ada perlindungan yang lebih kokoh daripada Gunung Batu kita, yakni Allah kita. Jadi janganlah lupa kita memohon perlindungan Allah setiap hari. 


Jangan takut bila Allah adalah pelindungmu.

No comments:

Post a Comment