Ayat Bacaan : Wahyu 22:20-21; Bilangan 6:24-26
“Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin” (Wahyu 22:21).
Ini adalah ayat terakhir dari seluruh Alkitab. Kasih karunia disebutkan lagi dan ditegaskan lagi pada akhir
kitab ini. Selain Yohanes yang menulis kitab Wahyu ini, saya mencatat ada dua tokoh besar Alkitab yang
mengakhiri suratnya dengan menyebut kasih karunia. Mereka adalah Paulus yang berkata, “Tuhan menyertai rohmu.
Kasih karunia-Nya menyertai kamu” (2 Timotius 4:22)! Dan Petrus yang berkata, “Tetapi bertumbuhlah dalam
kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan,
sekarang dan sampai selama-lamanya” (2 Petrus 3:18).
Tanpa kasih karunia, tidak ada manusia yang diselamatkan. Tanpa kasih karunia tidak ada surga bagi manusia.
Tanpa kasih karunia manusia berada dalam cengkeraman kuasa kegelapan. Dan kasih karunia Allah itu tidak bisa
dijabarkan dengan detail ke dalam lembaran kertas. Dan kasih karunia itu adalah hadiah yang seharusnya tidak
layak diterima oleh manusia, tetapi Allah berkenan memberikannya.
Seluruh isi Alkitab mempunyai satu pusat: keselamatan melalui kasih karunia oleh Tuhan Yesus Kristus. Dan
Yohanes meneguhkan, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia”
(Yohanes 1:16). Karena satu orang ini, Yesus, maka kita menerima kasih karunia demi kasih karunia. Bukan
satu, tetapi banyak kasih karunia. Luar biasa Allah kita.
Dan yang terpenting lagi disebutkan di Alkitab, “Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya
kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima” (2 Korintus 6:1). Adakah
orang-orang yang menyia-nyiakan kasih karunia? Banyak. Saya berikan salah satu contohnya adalah Saul. Kurang
apa kasih karunia Allah kepadanya? Dia diberikan kedudukan yang tertinggi dalam kerajaan Israel sebagai raja.
Allah mengangkatnya dari rakyat jelata menjadi raja Israel. Anda pasti setuju kalau ini adalah kasih karunia
Allah. Tetapi Saul berubah setia dengan ketidaktaatannya dalam beberapa kasus. Dia menyia-nyiakan kasih
karunia Allah.
Saudara, tinggallah dalam kasih karunia Allah. Jangan membuat sia-sia pengorbanan Kristus. Dia sudah bersusah
payah sampai menderita dan mati buat Anda, masakan Anda hendak meninggalkan Dia? Masakan Anda tidak lagi
hidup di dalam iman? Masakan Anda mau lari dari kasih karunia-Nya? Jangan membuat sia-sia kasih karunia
Allah.
Renungan:
Marilah kita tinggal dalam kasih karunia Allah. Kita tidak tahu kapan Dia datang, tetapi persiapkanlah diri
Anda, sebab bisa saja malam ini Dia datang dan menjemput Anda.
Alkitab adalah buku kisah tentang kasih karunia Allah.
No comments:
Post a Comment