Ayat Bacaan ; Yosua 24:29-33; 1 Korintus 6:20“Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun”
(Yosua 24:29).
Kita semua ingin saat meninggal dunia dikenang sebagai seorang yang baik bukan seorang yang dicela di tengah-tengah masyarakat. Sebab ada beberapa orang memulai hidupnya sebagai seorang yang baik tetapi berakhir sebagai seorang penjahat, pencuri, pembunuh dan lain sebagainya. Tetapi tidak dengan Yosua. Dia memulai hidupnya sebagai abdi Musa dan di akhir hidupnya dia dikenal sebagai “hamba TUHAN.”
Yosua mati sebagai seorang “hamba TUHAN”. Bukankah bagi Yosua menjadi seorang “hamba TUHAN” adalah satu panggilan yang lebih tinggi dari pada sebagai seorang abdi Musa? Tentu! Dia tidak lagi dikenang sebagai seorang abdi Musa tetapi seorang “hamba TUHAN”.
Berapa banyak orang tidak suka menjadi seorang hamba Tuhan. Karena mereka pikir menjadi seorang hamba Tuhan itu kurang keren, miskin, hidup penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan serta tidak bisa menikmati dunia ini. Pandangan ini akhirnya pudar dengan sendirinya saat seseorang memutuskan untuk hidup dalam panggilan Tuhan sebagai seorang hamba Tuhan sepenuh waktu atau lebih dikenal dengan sebutan “pendeta” sekalipun dalam Alkitab tidak pernah disebutkan kata pendeta. Memang menjadi hamba Tuhan tidak harus menjadi pendeta. Sebab kita semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus pada awalnya adalah hamba setan tetapi sekarang disebut hamba Tuhan
Namanya saja hamba Tuhan ya harus hidup menurut perintah Tuhan. Segala kebutuhan kita Tuhan yang akan mengurusinya. Punya uang atau tidak tidak perlu kuatir sebab Majikan kita pasti tahu apa yang kita perlukan. Hidup dan mati kita ada dalam pengawasan Majikan kita. Sebab kita hanya sekedar jongos. Selain itu jangan sampai kita takut tidak bisa makan, karena pemeliharaanNya sungguh sempurna. Burung di udara tidak menabur dan menanam tetapi dipelihara oleh Allah, bukankah kita lebih dari burung di udara ?.
Oleh sebab itu bila kita berani menyebut diri kita ini sebagai seorang hamba Tuhan, kita harus berani menyerahkan hidup kita untuk Tuhan saja. Sebab ada banyak orang percaya yang menyebut dirinya hamba Tuhan tetapi mereka hidup untuk dirinya sendiri dan menuruti keinginannya sendiri. Bukan Yesus yang menjadi Tuhan tetapi dirinya sendiri yang menjadi “tuhan.” Celakalah kalau demikian!
Renungan:
Bila kita ingin dikenang sebagai seorang hamba Tuhan. Belajarlah mulai sekarang hidup menurut apa yang dikatakan oleh Majikan kita seperti halnya Yosua. Hidup sebagai seorang hamba Tuhan berarti tidak bergantung pada kekuatan diri sendiri. Tidak bergantung pada materi sekalipun kita memerlukan tetapi bergantung sepenuhnya pada Majikan kita. Bila kita melakukan hal ini maka orang akan melihat hidup kita dan akan berkata, ”Dia ini memang seorang hamba Tuhan sejati.”
Ciri seorang hamba adalah taat kepada majikannya.
No comments:
Post a Comment