Ayat Bacaan : Hakim-Hakim 1:1-36; Yohanes 15:4“Dan TUHAN menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi” (Hakim-Hakim 1:16).
Aneh. Masakan Allah yang Maha-Hebat tidak dapat menghalau penduduk di lembah yang mempunyai kereta-kereta besi? Apakah Allah dikalahkan oleh kereta-kereta itu? Sama sekali tidak. Apabila dikatakan bahwa Tuhan menyertai suku Yehuda, lalu mengapa mereka keok menghadapi penduduk di lembah?
Kita tahu prinsip: siapa taat kepada firman Tuhan, maka musuh ditaklukkan. Kemenangan-kemenangan Yehuda memang mengesankan, tetapi ketika mereka melakukan pelanggaran terhadap firman Tuhan, maka Allah tidak menyertai mereka lagi. Akibatnya? Mereka tidak dapat mengalahkan musuh di lembah. Meskipun Alkitab tidak mencatat apa kesalahannya, tetapi itulah yang terjadi. Sebaliknya, bila Anda melangkah maju dan membaca kisah Debora, apa yang terjadi adalah kebalikannya. Ketika itu orang Israel juga menghadapi situasi yang sama: menghadapi musuh dengan kereta besi. Alkitab berkata, “Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras” (Hakim-hakim 4:3). Dua puluh tahun orang Israel ditindas! Bayangkan, betapa lamanya waktu itu. Tetapi kali ini Allah melihat Debora sebagai pahlawan perang yang memenuhi syarat. Debora hidup dalam kebenaran. Dan Sisera, raja yang menakutkan orang Israel itu dikalahkan (ay. 22). Apabila kebenaran dinyalakan dalam gereja, maka tidak ada musuh yang tidak dapat ditaklukkan.
Kita semua memang sudah dibenarkan oleh darah Yesus. Tetapi kita harus hidup di dalam perintah Tuhan, supaya Yesus tinggal di dalam kita. Yesus berkata, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu….” (Yohanes 15:4). Ada hubungan yang erat antara kita dengan Yesus supaya setiap hari kita berjalan di dalam kemenangan. Yesus tidak dapat berdiam di dalam rumah yang kotor (baca: dosa). Karena itu ia mencari orang berdosa supaya disucikannya dan supaya Yesus tinggal di dalamnya.
Gereja harus berseru tentang kekudusan. Apabila gereja dengan jemaat banyak merupakan parameter keberhasilan, itu salah besar. Sebab yang menjadi parameter adalah kebenaran dan ketakutan yang menghinggapi hati anak-anak Tuhan.
Renungan:
Kebangunan rohani terjadi karena musuh dikalahkan, dan itu ditandai dengan api kekudusan Allah yang menyapu gereja Tuhan. Sekarang saatnya kita berseru tentang kekudusan dan menangkan peperangan.
Kebangunan rohani terjadi karena musuh dikalahkan.
No comments:
Post a Comment