Monday, December 29, 2014

Janji Allah Adalah "Ya" dan "Amin"


Ayat bacaan : 2 Korintus 1:12-2:4; 1 Tawarikh 16:36

“Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah” (2 Korintus 1:20).


Setiap doa-doa yang kita panjatkan kata “Amin” tidak pernah kita lupakan. Apakah “Amin” hanyalah pelengkap dari doa-doa kita saja? Menurut bahasa Ibrani, Amin berarti: kebenaran, kesetiaan, sebenar-benarnya, dan patut dipercayai. Kata ini digunakan untuk pernyataan sebuah sumpah (Bilangan 5:22), menyambut pesan yang disampaikan melalui nabi Allah (1 Raja-raja 1:36), menyatakan persetujuan dalam sebuah kidung pujian (1 Tawarikh 16:36). Yesus juga menggunakan kata ini untuk menekankan dari apa yang diucapkannya itu sungguh-sungguh akan terjadi. Setiap kali Yesus berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu.….”, dalam bahasa aslinya adalah “Amin, Amin, Aku berkata kepadamu…..” Pada akhir doa, “Amin” dapat berarti “jadilah demikian”.

Ini merupakan penegasan dari doa yang kita naikkan itu. Dengan berkata “Amin” berarti kita percaya bahwa Allah sanggup untuk mengabulkan permohonan kita. Doa yang paling efektif adalah doa yang berdasarkan pada janji-janji Allah. Kalau Anda berdoa atas janji-janji Allah, janganlah berdoa dengan memohon-mohon, dalam arti merengek-rengek seolah-olah janji Tuhan itu belum tergenapi. Lalu bagaimana sikap yang benar? Mempercayai apa yang dikatakan-Nya itu. Misalnya Tuhan berjanji dalam salah satu firman-Nya, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7). Bila kita sedang menghadapi kekhawatiran, doa bagaimana yang kita panjatkan kepada Tuhan? Apa kita berdoa seperti ini, “Tolong, tolong Tuhan, peliharalah aku.” Anda tidak perlu berdoa seperti ini. Yang benar berdoalah demikian, “Sesuai dengan janji-Mu Tuhan, aku serahkan kekhawatiranku kepada-Mu, sebab Engkau yang memelihara aku.” Anda bisa melihat perbedaan dua doa di atas? Dalam kasus ini bagian kita adalah menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan dan memperpercayai bahwa Dia sanggup memelihara kita. Dan jangan lupa untuk mengucap syukur bahwa apa yang dijanjikan-Nya itu pasti digenapi. Akhiri dengan perkataan “Amin” sebagai pernyataan bahwa kita percaya kepada janji-janji Tuhan.

Renungan: 
Dengan berdoa, setidak-setidaknya menandakan bahwa kehidupan rohani kita baik-baik saja. Lebih dari itu jadikan doa sebagai sarana untuk membuktikan bahwa janji-janji Allah itu adalah “ya” dan “Amin”.

Katakan “Amin” terhadap janji Allah; katakan “no way” terhadap dosa.

No comments:

Post a Comment