Wednesday, April 20, 2016

Saling Menjaga

Ayat Bacaan : Wahyu 2:15-17; Amsal 6:23 "Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini" (Wahyu 2:16).

Menjadi Kristen bukanlah sekedar pergi ke gereja, memberikan persembahan, mendengarkan firman Tuhan, lalu pulang. Jangan salah mengerti, hal-hal di atas merupakan kegiatan penting yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kekristenan kita, tetapi yang lebih penting lagi adalah perkara hati.

Coba Anda pikirkan, kurang apa jemaat di Pergamus. Mereka dikenal sebagai jemaat yang berpegang pada nama Tuhan dan tidak menyangkali imannya. Apakah itu cukup? Belum! Sebab mereka masih berpegang pada pengajaran Nikolaus. Diyakini bahwa pengajaran ini berasal dari seorang diaken bernama Nikolaus (Kisah Para Rasul 6:5). Menurut Adam Clarke`s Commentary, para pengikut Nikolaus ini mengajarkan komunitas para istri, bahwa percabulan dan perzinahan adalah hal yang berbeda, dan makan persembahan berhala itu diizinkan, dan mereka juga mencampurkan pengajaran agama-agama asing dengan kekristenan.

Pengajaran ini berkembang dan celakanya jemaat di Pergamus mengikuti pengajaran tersebut.

Tuhan menyerukan pertobatan. Tuhan meminta mereka bertobat dan tidak lagi mengikuti pengajaran-pengajaran yang bertentangan dengan firman Tuhan yang murni.

Beberapa gereja yang kehilangan beberapa dombanya disinyalir bukan saja mereka telah luntur imannya, tetapi juga mereka mengikuti pengajaran asing. Beberapa bidat kenyatannya lebih agresif dalam memberitakan pengajarannya. Dan celakanya gereja seakan tidak peduli dengan hal ini. Mereka cuma aktif mengurusi berbagai persoalan yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan rohani. Saya tidak berkata bahwa saling bertemu dalam acara persekutuan itu tidak baik, atau program-program seperti arisan antar jemaat Tuhan itu sesat, tetapi mana program untuk memenangkan jiwa? Mana pelatihan bagi jemaat Tuhan untuk memberitakan Injil? Atau gereja zaman sekarang terlalu takut memberitakan Injil, sebab dengan demikian mengundang "bencana"? Padahal satu nyawa itu amat berharga di mata Allah. Karena satu jiwa yang bertobat, malaikat Allah bersorak-sorai, tetapi karena satu jiwa yang hilang, malaikat Allah berdukacita. Atau kita lupa perumpamaan mengenai domba yang hilang, di mana karena domba yang satu itu, maka Sang Gembala mencarinya sampai ketemu?

Renungan: Berikanlah susu yang murni yaitu firman Tuhan kepada jemaat Tuhan. Dan yang penting lagi adalah di antara jemaat Tuhan harus saling mendoakan dan menguatkan, supaya si pencuri itu tidak mempunyai kesempatan untuk mencuri domba. Dan jangan lupa .......beritakanlah Injil!  Gerombolan serigala mengintai dengan rajin terhadap domba yang lalai.

No comments:

Post a Comment